background img

The New Stuff

Kreasi Foto Unik dengan Panoramic Photography


Bosan dengan karya foto yang “itu-itu” saja? Cobalah sekali-sekali bereksperimen  dengan panoramic photography. Panoramic photography umumnya menyasar objek foto berupa pemandangan atau lanskap. Seringkali seorang fotografer ingin mengabadikan keseluruhan lanskap dalam satu gambar. Namun medan pandang kamera umumnya terbatas. Di sinilah asal mula munculnya teknik panoramic photography. Foto panorama yang dihasilkan mempunyai medan pandang yang lebih luas dibandingkan foto pada umumnya. Dengan medan pandang yang lebih luas, sebuah lanskap yang sempit akan terlihat menjadi lebih luas. Ada berbagai macam tipe foto panorama yang biasa dihasilkan, yaitu cylindrical panoramacubic panoramastereographic panorama, maupun full spherical panorama seperti foto berikut:
13704947551258227984
Panorama Gedung Balai Kota Surabaya. Resolusi asli 16000×8000 piksel
Saya bukan fotografer profesional. Saya pun tidak punya dan masih canggung memegang kamera DSLR. Tapi demi tuntutan tugas akhir, akhirnya saya “terpaksa” sedikit-sedikit belajar tentang fotografi, khususnya panoramic photography. Atas kebaikan hati dosen pembimbing saya, saya dipinjami kamera dan berbagai peralatan pendukung untuk bereksperimen menjepret sana-sini. Nah, pada kesempatan itulah saya mencoba-coba membuat berbagai macam foto panorama untuk kesenangan sendiri, di samping keperluan tugas akhir tentunya. Kapan lagi mendapat kesempatan seperti ini? Dan mumpung saya sedang jenuh dengan tugas tersebut, saya akan membagi sedikit wawasan tentang panoramic photography.Itung-itung relaksasi supaya ada niat untuk segera menyelesaikan laporan :)
Sebuah foto panorama dibuat dengan cara mengambil foto ke berbagai arah dari satu titik tetap tertentu. Keseluruhan foto tersebut kemudian digabung menjadi satu foto panorama. Ada beberapa software fotografi yang bisa Anda gunakan untuk menggabung beragam foto menjadi sebuah foto panorama yang berukuran lebih besar, seperti PTGuiHuginAdobe PhotoshopKolor Autopano Giga, maupunAutodesk Stitcher. Untuk mengambil foto-foto dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Untuk membuat panorama Anda perlu memotret beberapa kali ke berbagai arah. namun pastikan antara foto yang satu dengan yang lainnya memiliki bagian bertumpang tindih yang cukup. Biasanya para fotografer memilih persentase 30% untuk besarnya ukuran tumpang tindih ini, alias sepertiga lanskap yang terekam pada foto A juga terekam pada foto B, dan seterusnya.
2. Gunakan lensa wide angle atau fish eye supaya jumlah foto yang anda perlukan untuk membentuk satu panorama semakin sedikit. Menggunakan lensa normal atau tele juga bisa. Anda bisa mendapatkan panorama dengan detail yang lebih tinggi, tetapi untuk mencakup medan pandang yang luas anda akan memerlukan lebih banyak gambar.
3. Gunakan tripod supaya putaran kamera stabil. Untuk membuat foto panorama yang tidak mencakup bagian atas kepala anda, atau bagian bawah kaki anda, sebuah tripod biasa sudah cukup. Tetapi jika anda ingin membuat full spherical panorama, maka gunakanlah panoramic head.
4. Gunakan mode manual (dan semuanya serba diatur manual, mulai dari fokus kamera, shutter speed, ISO, aperture, dll), dan tidak boleh diubah selama pemotretan berlangsung. Jangan memotret dengan mode autofokus. Saya pernah memotret dengan mode autofokus, karena waktu itu saya belum tahu soal utak-atik DSLR. Memang sih fotonya berhasil digabung, namun hasilnya amburadul karena fokus foto yang satu dan yang lain berbeda-beda. Sehingga foto hasil akhirnya memiliki bagian yang fokus dan tidak fokus (jadinya belang-belang deh). Bikin sakit hati melihatnya :(
5. Gunakan aperture yang sempit, seperti f/11 sampai f/22. Kemudian fokuskan lensa Anda pada jarak infinity, atau fokuskan pada hyperfocal distance. Dengan demikian semua objek pada foto, entah yang dekat atau jauh, yang di tengah foto maupun di pinggir foto akan memiliki ketajaman maksimum.
6. Sementara tips yang sudah saya ketahui dan saya lakukan ya hanya itu. Mungkin ada rekan-rekan kompasioner yang mau menambahkan? :D
Yang mengasyikkan dari panoramic photography adalah, tentu saja hasil fotonya yang memiliki resolusi ekstra besar dan medan pandangnya yang sangat luas. Rekor foto-foto terbesar di dunia seluruhnya dibuat dengan teknik panoramic photography. Selain itu bisa dihasilkan berbagai macam efek foto yang unik, yang tidak bisa dihasilkan dengan jepretan tunggal. Dan inilah beberapa karya foto saya dengan modal kamera pinjaman (baru belajar, hehe):
Kamera: Nikon D7000
Lensa: Tokina 11-16 mm
Fokus foto: 11 mm
Aperture: f/11
Jumlah foto yang diperlukan: 18 foto
13704958901240410174
Spherical Panorama, Pusat Robotika ITS Surabaya. Resolusi asli 10000×5000 piksel
13704960011489039524
Dibuat dari foto-foto yang sama, dengan hasil render berbeda. Film plane is not always flat!
Jika hasil keluaran berupa cylindrical atau spherical panorama, maka akan tercipta efek garis-garis lengkung yang artistik seperti gambar di atas. Tetapi dengan foto yang sama Anda juga dapat memilih hasil keluaran yang berbeda seperti cubic panorama. Anda akan mendapatkan foto “normal” dalam 6 arah pandang yang berbeda, yaitu atas-bawah, kiri-kanan, depan-belakang. Jika disusun menjadi jaring-jaring kubus tampak seperti gambar di bawah ini:
1370496392375942529
Cubic panorama, dibuat dari 18 gambar. Resolusi asli 12000×9000 piksel, dengan tiap sisi kubus beresolusi 3000×3000 piksel
Atau dengan susunan yang lain didapatkan foto baru:
13704966791813051669
Cubic panorama, dengan susunan gambar berbeda
Coba bayangkan seandainya foto cubic panorama tersebut dicetak, digunting, lalu dibentuk menjadi kubus. Mungkin pelajaran matematika untuk anak kelas 3 SD akan menjadi sedikit lebih menarik :D.

Sumber :http://tipsfotografi.net/

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts